Temukan jawaban atas pertanyaan yang paling sering diajukan.
Kebocoran data paling sering terjadi karena peretasan. Penyebabnya bisa kerentanan dalam kode, kata sandi lemah, hingga keterlibatan karyawan. Selain itu, data juga bisa tersebar melalui Parsing (pengumpulan data publik otomatis) dan Stealer (virus pencuri password).
Istilah yang lebih tepat adalah hashing, sebuah proses keamanan satu arah. Kata sandi Anda diubah menjadi kode acak (hash) yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk aslinya. Situs menyimpan hash ini, bukan password Anda, untuk memverifikasi login Anda dengan aman.
Anda tidak bisa 100% terlindung, tapi bisa meminimalkan risiko. Kuncinya: minimalkan koneksi antar data pribadi Anda. Gunakan email, nomor telepon, dan password yang berbeda untuk setiap layanan penting. Anggap setiap data yang Anda berikan online berpotensi menjadi publik.
Data bocor digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari pemasaran (iklan tertarget, spam), penagihan utang, investigasi (jurnalistik atau doxing), hingga yang paling berbahaya: peretasan dan penipuan untuk mengambil alih akun media sosial, email, bahkan rekening bank.